Dampak buruk tayangan televisi
Oleh: Amjd
Siapa yang tak kenal dengan barang yang bernama televise? Awamkah atau asingkah
ditelinga kita? Televisi adalah sarana penyiaran informasi yang pada zaman
sekarang sudah tenar dimana-mana. Setelah zaman mengalami perkembangan zaman
yang begitu pesat. Yang berawal dari penemuan telepon genggam berkembang
menghasilkan alat-alat komunikasi yang lain, salah satunya televisi. Sangat
begitu jarang orang yang tidak memilikinya. Sudah tergolong barang-barang umum,
bahkan sudah mewabah sebagai kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok terhadap
informasi. Dalam televise banyak berbagai informasi bahkan kumpulan informasi,
dari news sampai tayangan sinetron-sinetron.
Akhir-akhir ini sering kita melihat tayangan televisi yang mengandung
banyak berbagai rasa, dari rasa manis sampai pahit. Manis ini meliputi berita,
edukasi, motivasi, tayangan social dan sebagainya. Sedang pahit ini meliputi
kekerasan, purnografi, mistik, tayangan-tayangan yang sepatutnya tidak dilihat
oleh anak-anak dan hal negativ lainya. Hal ini yang membuat para hati orang tua
menjadi cemas, was-was, resah juga meriasaukan. Karna tayangan ini tidak
sepatutnya ditayangkan untuk anak-anak. Karna apa, karna tidak baik untuk
perkembangan mental mereka. Dan itu berpotensi untuk mendidik anak-anak menjadi
penakut, membengkang, suka dengan kekeraasan bahkan menjadi dewasa sebelum
waktunya. Walaupun ketika melihat televisi sudah tertera tulisan besimbol BOT,
OR, 15+ dan lain sebagainya. Ini salah satu cara televise memberikan arahan
terhadap penonton tv untuk menanti dan mengikuti aturan. Tapi apalah daya bila
penonton atau pelaku tv tidak menerapkannya. Para orangtua selain membimbing
anak-anaknya ia juga mengawasi. Berbagai macam sifat orangtua terhadap anak.
Ada yang begitu care, setengah care dan acuh. Begitu juga dengan anak, apabila
ia meminta sesuatu terhadap orangtua, kemudian oleh orangtua tidak mewujudkan
apa yang diminta anak maka anak akan marah. Ini merupakan tugas orangtua untuk
membimbing anak agar menjadi sesuai yang
diharapkan orangtua. Yang Perlu dilakukan untuk menyelamatkan anak-anak dari
pegaruh semacam ini tanpa harus mennyalahkan stasiun televisi, yaitu dengan
cara:
1. Pertama, batasi jam anak menonton televsi. Dengan orangtua
memanage waktu anak, orangtua akan dengan mudah mengendalikan si anak sembari
membimbing dan mengarahkan mana yang baik da buruk.
2. Kedua, dampingi si anak saat menonton televise agar orangtua
dapat menjelaskan dan menyaring acara yng mereka tonton.
3. Yang terakhir, berikan sarana hiburan yang lain seperti buku
cerita, buku komik, video kisah para nabi dan lain sebagainya yang bernilai
positif. Dengan cara ini agar anak tidak kecanduan terhadap televise dan
penggunaan televise. Menanamkan budaya membaca terhadap anak.
4. Pola asuh yang disiplin guna mendidik anak. Anak pada umumnya
anak melakukan sesuatu sesuai yang dicontohkan oleh orang-orang disekitarnya.
Maka dari itu tanamkan hal-hal baik terhadap buah hati demi mencetak anak-anak
yang berkualitas, yang paling berperan orangtua, guru, dan masyarakat umum.
Televise juga dapat digunakan sebagi guru, namun harus cerdas dalam
memilah-milah informasi yang akan diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar